Menpora Tunjuk Ardima Rama Jadi Staf Khusus

Menpora Tunjuk Ardima Rama Jadi Staf Khusus

Menpora – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, kembali menunjukkan komitmennya terhadap inklusivitas dengan menunjuk Ardima Rama Putra, seorang penyandang disabilitas, sebagai Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga (Stafsus Menpora). Penunjukan ini dilakukan dalam rangka memperkuat kebijakan dan pengembangan industri olahraga nasional.

“Saya diberi kesempatan menjadi Staf Khusus Menpora Bidang Kebijakan Prestasi dan Industri Olahraga,” ujar Ardima dalam keterangan pers yang diterima pada Kamis (5/12/2024). Ardima menyoroti keberanian Menpora dalam memberikan kepercayaan kepada penyandang disabilitas untuk menduduki jabatan strategis ini. “Jika biasanya orang underestimate dan meragukan kemampuan disabilitas, tetapi Menpora berani menunjuk saya,” lanjutnya.

Posisi untuk Semua, Bukan Hanya Formalitas

Dalam penjelasannya, Ardima menekankan bahwa jabatan yang ia emban bukanlah posisi yang dikhususkan untuk penyandang disabilitas. Jabatan ini sejatinya terbuka untuk siapa saja, termasuk individu tanpa disabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan yang diberikan kepadanya murni berdasarkan kompetensi dan pengalaman.

“Saya tak hanya mengisi posisi yang kosong sebagai ‘syarat’ ada disabilitas. Jauh lebih dari itu, saya memegang posisi yang sebenarnya bisa diisi oleh orang normal,” katanya. Penunjukan ini menjadi bukti bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah lembaga inklusif yang tidak membeda-bedakan individu berdasarkan kondisi fisik mereka.

“Ini membuktikan Menpora dan Kemenpora inklusi. Tidak membeda-bedakan apakah Anda disabilitas atau bukan. Ketika memang memiliki kemampuan, Anda berhak untuk mengisi posisi itu,” tegas Ardima.

Kontribusi Ardima di Dunia Olahraga

Ardima bukanlah sosok baru di dunia olahraga. Ia memiliki rekam jejak panjang yang menunjukkan kontribusinya dalam membangun prestasi olahraga, khususnya di bidang bola basket. Ardima pernah aktif di Perbasi Kota Jakarta Timur dan Perbasi Pusat sebagai Wakil Ketua Umum. Saat ini, ia juga menjabat sebagai Plt Ketua Umum Perbasi.

Selain itu, Ardima telah terlibat dalam berbagai ajang olahraga besar. Ia menjadi panitia dalam Asian Para Games 2018, FIBA Asia Cup 2021, dan FIBA World Cup 2023. Pengalaman ini membekali Ardima dengan wawasan mendalam tentang manajemen olahraga dan pengembangan industri olahraga di Indonesia.

Dukungan Menpora terhadap Penyandang Disabilitas

Ardima mengungkapkan bahwa Menpora Dito Ariotedjo sangat terbuka terhadap masukan yang diberikan, khususnya terkait peningkatan prestasi dan industri olahraga. “Alhamdulillah, Menteri Dito mendengar dan mencermati masukan saya di bidang peningkatan prestasi dan pengembangan industri olahraga,” ujarnya.

Penunjukan Ardima ini juga sejalan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang jatuh pada 3 Desember. Momentum ini menjadi pengingat pentingnya melibatkan penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengambilan kebijakan olahraga di tingkat nasional.

Harapan untuk Kemenpora yang Lebih Inklusif

Sebagai Staf Khusus Menpora, Ardima memiliki harapan besar agar Kementerian Pemuda dan Olahraga semakin inklusif. Ia berharap setiap kebijakan yang dirumuskan Kemenpora dapat melibatkan penyandang disabilitas, baik dalam proses perumusan maupun implementasinya.

“Saya berharap program-program Kemenpora lebih banyak mengafirmasi keterlibatan difabel dalam proses perumusan dan implementasi kebijakan di Kemenpora,” ujar Ardima, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat NPC Indonesia.

Ardima percaya bahwa penyandang disabilitas memiliki kemampuan yang sama dengan individu lainnya. Dengan memberikan ruang yang setara, mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam berbagai bidang, termasuk olahraga.

Kesimpulan

Penunjukan Ardima Rama Putra sebagai Staf Khusus Menpora Bidang Kebijakan Prestasi dan Industri Olahraga menjadi bukti nyata komitmen Kementerian Pemuda dan Olahraga terhadap inklusivitas. Kepercayaan yang diberikan kepada Ardima menunjukkan bahwa kemampuan dan kompetensi adalah hal utama dalam menilai seseorang, tanpa memandang kondisi fisiknya.

Dengan rekam jejak yang luar biasa di dunia olahraga, Ardima diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan prestasi dan mengembangkan industri olahraga Indonesia. Langkah ini juga menjadi inspirasi bagi lembaga lain untuk terus mendukung inklusivitas dan memberikan kesempatan setara kepada penyandang disabilitas.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *