Piala AFF 2024 – Piala AFF 2024 semakin dekat, namun timnas Indonesia masih belum menunjukkan kekuatan penuh dalam persiapannya. Pemusatan latihan yang dimulai di Bali di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong belum diikuti oleh seluruh pemain yang diharapkan. Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, mengungkapkan alasan mengapa kondisi skuad belum lengkap, terutama terkait dengan absennya beberapa pemain diaspora.
Piala AFF di Luar Kalender FIFA
Salah satu alasan utama ketidaklengkapan skuad timnas adalah status Piala AFF 2024 yang tidak termasuk dalam kalender resmi FIFA. Hal ini menyebabkan klub tidak memiliki kewajiban untuk melepas pemain mereka ke timnas.
“Kita harus tahu AFF ini kan di luar agenda FIFA, sehingga kalau di luar kalender FIFA, klub itu bisa menyampaikan keberatan. Tidak mengirim pun bisa saja, silakan,” ujar Sumardji.
Konsekuensinya, beberapa pemain diaspora seperti Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Justin Hubner baru dijadwalkan bergabung beberapa hari sebelum turnamen dimulai.
Kapan Para Pemain Diaspora Bergabung?
Meski menghadapi keterbatasan waktu, Sumardji tetap optimistis para pemain diaspora dapat memperkuat skuad dalam waktu yang tepat. Berikut jadwal perkiraan bergabungnya beberapa pemain:
- Pratama Arhan: Dijadwalkan bergabung pada 1 Desember 2024 atau sehari setelah pertandingan terakhirnya bersama klub di Jepang.
- Asnawi Mangkualam: Baru bisa bergabung setelah pertandingan terakhirnya di Korea Selatan pada 3 atau 4 Desember 2024.
- Marselino Ferdinan: Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sudah berkomunikasi dengan pihak Oxford City, dan kemungkinan besar Marselino akan dilepas tepat waktu untuk memperkuat timnas.
Meskipun waktu yang tersedia untuk berlatih bersama sangat terbatas, kehadiran mereka dianggap vital untuk mendongkrak kekuatan tim, terutama mengingat pengalaman dan kontribusi mereka di pentas internasional.
Fokus pada Regenerasi Pemain
Selain menghadapi tantangan pelepasan pemain diaspora, Piala AFF 2024 juga dijadikan momentum untuk regenerasi pemain. Menurut Sumardji, sebagian besar skuad akan diisi oleh pemain U22, dengan tujuan mempersiapkan mereka untuk ajang besar lainnya seperti SEA Games 2025 dan Piala Asia U23 2025.
“Piala AFF 2024 ini kita proyeksikan untuk regenerasi pemain sesuai arahan federasi. Tapi tidak mengecilkan arti turnamen ini, karena ini kan turnamen paling bergengsi di Asia Tenggara,” jelas Sumardji.
Meski fokus utama adalah regenerasi, target prestasi tetap ditekankan. Sumardji berharap timnas minimal mencapai final, dan optimistis dengan peluang Indonesia untuk menjadi juara jika semua berjalan sesuai rencana.
Shin Tae-yong: Komposisi Pemain Baru 60 Persen
Sementara itu, pelatih Shin Tae-yong menyatakan bahwa kondisi tim saat ini masih jauh dari ideal. Dengan komposisi pemain yang baru mencapai 60 persen, ia menyadari bahwa tim harus beradaptasi dengan cepat ketika para pemain kunci bergabung mendekati hari pertandingan.
“Keadaannya memang tidak mudah. Arhan, Asnawi, Marselino masih bisa bergabung, sisa pemain belum tentu,” kata pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Meski demikian, Shin Tae-yong tetap berupaya memanfaatkan waktu yang ada untuk membangun kekompakan di antara pemain yang sudah hadir di pemusatan latihan.
Piala AFF: Ajang Prestisius Asia Tenggara
Piala AFF atau ASEAN Football Championship adalah salah satu turnamen sepak bola paling bergengsi di Asia Tenggara. Bagi Indonesia, turnamen ini selalu menjadi ajang penting untuk menunjukkan kekuatan timnas di tingkat regional.
Meski belum pernah menjadi juara, timnas Indonesia telah lima kali mencapai final. Pada edisi 2020, Indonesia mencapai babak final namun harus puas sebagai runner-up setelah kalah dari Thailand.
Turnamen kali ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan, terutama dengan regenerasi pemain muda yang dipadukan dengan pengalaman para pemain diaspora.
Harapan Menuju Piala AFF 2024
Dengan segala tantangan yang ada, harapan besar tetap disematkan kepada skuad Garuda untuk tampil maksimal di Piala AFF 2024. Regenerasi pemain adalah langkah strategis jangka panjang, namun kehadiran pilar-pilar diaspora seperti Marselino, Asnawi, dan Pratama diharapkan dapat memberikan keseimbangan antara pengalaman dan semangat muda.
Sumardji pun berharap ada kejutan yang manis di turnamen ini. “Maka kita pun ada target, paling tidak final. Syukur-syukur ada mukjizat, ada rezeki jadi juara,” tutupnya.
Kesimpulan
Ketidaklengkapan skuad timnas Indonesia jelang Piala AFF 2024 disebabkan oleh beberapa faktor, terutama status turnamen yang berada di luar kalender FIFA. Namun, dengan kerja keras dan koordinasi yang intensif, para pemain diaspora diharapkan bisa bergabung tepat waktu untuk memperkuat tim.
Piala AFF 2024 bukan hanya menjadi ajang persaingan regional tetapi juga langkah awal dalam membangun tim nasional yang lebih kuat untuk masa depan. Dukungan penuh dari masyarakat Indonesia tentu menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk memberikan yang terbaik di lapangan.
Mari kita dukung timnas Indonesia menuju Piala AFF 2024! #GarudaDiDadaku 🦅
Baca juga artikel kesehatan lainnya.